Senin, 23 Mei 2011
Tragedi pemalang
Tubrukan Kerata Api (KA) Argo Anggrek dengan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, yang menelan banyak korban baik tewas maupun luka parah ternyata menyisakan ceritera lain berbau mistik.
Stasiun KA Petarukan sejauh ini dikenal sebagai stasiun kecil dan hanya beberapa kereta ekonomi saja yang berhenti. Itu pun jika sang masinis berbaik hati. “Kalau sejumah pedagang asongan minta tolong ke petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA), pasti keretanya berhenti,” ujar Jairul, 30, warga Desa Klareyan, Petarukan, kepada Pos Kota (2/10).
Selain tempat berkumpul pedagang asongan, Jairul juga mendengar cerita-cerita mistik di lokasi terjadinya musibah maut tersebut. “Sebelah kidul (barat) sawah dan di ngetan (timur ) permukiman. Di daerah itu tergolong angker,” ujarnya.
SUARA ANEH
Dia pun menuturkan lokasi tabrakan itu memang menjadi tempat mistik. Sebelum masuk stasiun ada kali besar yang menjadi pembatas kecamatan. “Kali itu juga sering ada suara-suara aneh,” sebut Jailur.
Banyak pedagang di sana menyebut tempat itu seperti daerah persinggahan arwah pekerja jalan yang dibangun Deandles Anyer-Panarukan. Arwah-arwah gentayangan itu adalah korban pembantaian saat pembangunan jalan. Sekarang jalan tersebut menjadi jalan tua dan tidak dilalui oleh kendaraan lagi.
“Kalau malam masih terdengar suara-suara aneh di sekitar stasiun,” imbuh Jairul seraya membeberkan biasanya setiap setahun sekali, ada saja korban akibat kecelakaan seperti kereta tubrukan atau orang ditabrak kereta."
source: http://www.unikaja.com/2010/10/tragedi-ka-stasiun-panarukan-tempat.html#axzz11OV5mR4Y
0 komentar:
Posting Komentar